GM – Anda mungkin ingin menghadirkan tampilan genteng yang elegan tanpa harus mengeluarkan biaya besar? Salah satu opsi yang patut dipertimbangkan adalah genteng beton. Genteng ini telah lama diakui karena keindahannya, daya tahan yang baik, dan juga ekonomis. Penggunaannya menjadi umum setelah Perang Dunia II ketika bahan atap tradisional menjadi langka, sedangkan beton lebih mudah didapatkan. Meskipun demikian, popularitasnya tetap tinggi karena sejumlah keunggulan yang dimilikinya.
Menurut Cement.org, pada pertengahan abad ke-19 di Bavaria, campuran semen, pasir, dan air pertama kali digunakan untuk membuat genteng beton. Bahkan genteng beton pertama yang dibuat pada waktu itu masih bertahan hingga kini, membuktikan daya tahannya yang luar biasa. Produksi genteng beton awalnya dilakukan secara manual atau menggunakan mesin semi-otomatis. Namun, dengan inovasi yang terus berkembang, sekarang sudah ada produksi secara otomatis yang membuatnya lebih ekonomis dibandingkan dengan jenis atap lainnya.
Namun demikian, meskipun genteng beton menjadi pilihan umum dan populer, belum tentu merupakan pilihan terbaik untuk setiap situasi. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan genteng beton di rumah Anda. Artikel ini akan membahas beberapa hal yang perlu dipelajari tentang genteng beton, termasuk karakteristiknya, keunggulan, dan juga kekurangannya.
Karakteristik Genteng Beton: Tradisionalnya, sebagian besar genteng terbuat dari batu tulis atau tanah liat yang dibakar. Namun, saat ini genteng sering kali dibuat dari beton yang dicetak dan diwarnai, dengan berbagai bentuk dan gaya yang tersedia.
Menurut The Spruce, genteng beton cocok untuk atap yang sering terkena cuaca panas atau udara asin, serta ideal untuk iklim hujan dengan curah yang lebat dalam waktu singkat. Namun, genteng beton memiliki bobot yang sangat berat dan rentan pecah dalam kondisi tertentu, sehingga rangka atap harus kokoh untuk menopangnya.
Keunggulan Genteng Beton:
- Tahan Lama: Genteng beton dapat bertahan lebih dari 100 tahun, terutama jika dipasang dengan benar dan dalam iklim yang tepat. Mereka tahan terhadap hujan es, angin kencang, bahkan api.
- Tahan Serangga: Genteng beton tidak akan rusak atau lapuk seperti kayu, sehingga tidak rentan terhadap serangan serangga.
- Ramah Lingkungan: Terbuat dari mineral tanah alami, genteng beton dapat didaur ulang setelah digunakan.
- Hemat Energi: Massa termal genteng beton yang berat membantu mengatur suhu dalam ruangan, sehingga dapat menghemat energi.
- Perawatan Rendah: Genteng beton jarang bocor dan memerlukan sedikit perbaikan atau perawatan kecuali jika terjadi kerusakan parah.
Kekurangan Genteng Beton:
- Biaya Mahal: Biaya pemasangan genteng beton bisa dua hingga tiga kali lipat lebih mahal dari jenis atap lainnya.
- Pemasangan Sulit: Membutuhkan kontraktor atap profesional dengan pengalaman yang luas untuk pemasangan yang tepat.
- Berat: Genteng beton memiliki bobot yang sangat berat, sehingga memerlukan struktur atap yang kuat untuk menopangnya.
- Rapuh: Meskipun tahan lama, genteng beton rentan pecah jika terkena benturan berat.
- Tidak Cocok untuk Semua Kemiringan Atap: Hanya cocok untuk atap dengan kemiringan yang relatif tajam, tidak cocok untuk atap dengan kemiringan kurang dari 4:12.
Pertimbangan dan Persiapan Memasang Genteng Beton:
- Memasang genteng beton bukanlah proyek do-it-yourself dan memerlukan kontraktor atap profesional yang berpengalaman.
- Pilih pabrikan genteng beton yang memiliki reputasi baik dengan garansi yang kuat.
- Pastikan atap Anda cukup kuat untuk menopang bobot genteng beton.
- Genteng beton memerlukan perawatan reguler dan penggantian lapisan pelindung dasar setiap beberapa tahun.
Dengan memahami karakteristik, keunggulan, dan kekurangan genteng beton serta mempersiapkan secara tepat sebelum memasangnya, Anda dapat memastikan bahwa genteng beton adalah pilihan atap yang cocok untuk rumah Anda.
