GM – Punya rumah tinggal di kawasan yang masih asri, bersih, dan sejuk tentu jadi dambaan setiap orang. Namun situasi seperti ini tentu sangat sulit ditemukan di tengah kota. Alih-alih, area yang sedikit bergeser dari pusat kota jadi buruan para pencari hunian untuk meminimalisir tingkat stres akibat padatnya aktivitas sehari-hari.
Sebuah studi yang dilakukan American Thoracic Society1 menunjukkan bahwa tinggal di lingkungan dengan lebih banyak ruang hijau bisa menekan risiko kematian dini dan risiko penyakit kardiovaskular. Apalagi jika lingkungan perumahan memiliki pemandangan alam lengkap dengan pepohonan rimbun, seperti yang ada di Serpong Natura City, maka penghuninya kemungkinan besar akan lebih sejahtera secara psikologis dan rendah stres.
“Kawasan hunian Serpong Natura City dikelilingi banyak pepohonan sehingga kicauan burung dan suara gemericik air dari lintasan sungai masih sangat mudah dinikmati di sini. Kita tahu bahwa suasana alam yang masih asri akan bermanfaat bagi kesehatan penghuni, yakni dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi, sehingga bagus untuk relaksasi maupun produktivitas,” ungkap Syukurman Larosa, Chief Marketing Officer PT Natura City Developments Tbk, (Serpong Natura City).
Berlokasi di koridor Serpong dan Kabupaten Bogor, Serpong Natura City yang dikembangkan sejak tahun 2012 hingga kini terus memperkuat posisinya sebagai destinasi hunian idaman di kawasan selatan Jakarta. Memiliki luas area 210 hektare, masterplan proyek ini fokus pada keseimbangan antara kehidupan modern dan keasrian alam agar menjadi pilihan utama bagi konsumen yang menginginkan gaya hidup sehat dan terkoneksi dengan lingkungan.
Saat ini telah terbangun sembilan (9) klaster rumah tapak di Serpong Natura City dengan total hunian sebanyak 1.949 unit. Sembilan klaster tersebut mencakup The Riverside, The Signature, Gardenia, Fidelia, Edelweiss, Cattleya, Basea, Acacia, dan River Valley. Tak hanya klaster hunian, pengembang juga telah membangun tiga ruko komersial diantaranya Natura Niaga 1, Natura Niaga 2, dan Cattleya Niaga.
“Dari total unit yang tersedia, 90% sudah terjual dan 80%-nya sudah kami serah terimakan kepada konsumen. Sementara okupansi atau keterisian unit hunian dari seluruh klaster yang ada mencapai 65 persen. Terkini kami tengah fokus memasarkan produk rumah taman yang berada di klaster River Valley, unitnya terbatas hanya 74 saja,” imbuh Syukurman.
Disebut rumah taman lantaran desain pada tiap unit dirancang dengan sisa lahan yang cukup besar. Sehingga penghuni memiliki fleksibilitas untuk mengubahnya menjadi kolam renang pribadi, taman bermain anak, area santai, maupun area fungsional lainnya. Selain rumah taman, pada tahun ini pengembang juga akan meluncurkan produk baru yakni rumah tapak satu lantai tipe 39/66 dan dua lantai tipe 89/72.
Fasilitas Lengkap, Potensi Meningkat Pesat
Menyoal fasilitas, Serpong Natura City yang mengusung konsep kota mandiri tentu membekali kawasan dengan fasilitas terdepan. Diantaranya club house yang terdiri dari kolam renang, lapangan basket, arena gym, lapangan mini soccer, dan lapangan futsal. Penghuni juga dapat menikmati fasilitas jogging track dan jalur sepeda yang terdapat di seluruh jalan kawasan, dan dalam waktu dekat akan tersedia lapangan badminton.
Selain fasilitas olahraga untuk menunjang kesehatan penghuni, perumahan ini juga memiliki café Kopi Se Indonesia yang terletak di pintu gerbang pertama. Pengembang sengaja menghadirkan cafe agar mengakomodir gaya hidup, serta memberi kemudahan bagi penghuni maupun masyarakat sekitar yang bekerja secara remote maupun hybrid.
Kawasan ini juga menerapkan konsep jaringan listrik bawah tanah sehingga membuat tampilan lingkungan menjadi lebih rapi dan bersih. Ruas jalan boulevard yang lega dan saluran air yang seluruhnya dirancang tertutup pun menambah kesan estetik dan mengurangi potensi gangguan serta risiko keselamatan.
“Poin plusnya lagi, kawasan hunian kami didesain dengan 3 akses gerbang utama yang strategis, memudahkan akses baik ke Bogor dan Tangerang Selatan maupun ke berbagai fasilitas dan area penting di luar kawasan. Sehingga penghuni tidak hanya dapat bertumpu pada satu akses saja, jadi aktivitas sehari-hari bisa lebih efektif,” kata Syukurman.
Ditanya mengenai potensi investasi untuk hunian yang ada di Serpong Natura City, ia menyebut Gunung Sindur sebagai lokasi di mana perumahan berada mempunyai potensi yang siap menanjak pamornya. Hal ini tak lepas dari perkembangan kawasan-kawasan tetangga. Di sebelah utara berbatasan dengan kawasan hunian terpadu BSD City, sementara di sebelah timur berbatasan dengan Bojongsari dan Sawangan yang tengah menanjak pamornya setelah kehadiran pintu tol Pamulang (jalur Cinere-Serpong).
Selain terkerek perkembangan kedua kawasan tetangga, prospek Gunung Sindur diyakini semakin cerah saat rencana pembangunan tol Bogor-Serpong via Parung terealisasi. Jalur tol ini akan menambah pilihan akses penghuni dan masyarakat sekitar untuk menuju Jakarta atau ke kawasan lain di Bodetabek.
Terkini, Serpong Natura City sangat mudah diakses dari pintu tol BSD. Jarak tempuh antara pintu tol dengan gerbang utama kawasan perumahan hanya terpaut 15 menit. Waktu tempuh yang sama berlaku untuk menuju dua stasiun KRL terdekat yakni Stasiun Rawa Buntu dan Stasiun Serpong.
“Tidak hanya tol, ada pula rencana perpanjangan MRT hingga ke area Pasar Parung. Jadi perkembangan Gunung Sindur itu tinggal menunggu waktu. Maka dari itu, kami terus berkomitmen dan konsisten dalam menyuplai rumah yang berkualitas, agar masyarakat nanti bisa mengeruk nikmatnya hasil investasi yang dibenamkan dari sekarang,” pungkas Syukurman.