GM – Hasil pemantauan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kementerian Perhubungan (BPTJ Kemenhub) menunjukkan bahwa posisi Transit Oriented Development atau TOD di Kota Jababeka sudah sesuai dengan rekomendasi teknis, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ).
Pengakuan tersebut pun memperkuat posisi Jababeka sebagai kota TOD, sejajar dengan TOD Dukuh Atas (Jakarta) dan kota TOD lainnya. Di mana pada 2019, BPTJ Kemenhub mengeluarkan lima rekomendasi TOD dari 54 titik TOD di Jabodetabek. Kelima rekomendasi TOD tersebut adalah Dukuh Atas, Grandhika City (Bekasi Timur), Cikarang-Jababeka (Bekasi), Gunung Putri (Bogor) dan Rawa Buntu (Tangerang).
“Tentunya kami sangat senang dan bangga atas kabar yang kami peroleh dari pihak BPTJ Kemenhub, apalagi selama ini kami pun selalu bersinergi dan berkoordinasi dengan pihak Kemenhub terkait rencana pembangunan pusat TOD di Cikarang tepatnya di Kota Jababeka,” ujar Managing Director Developer Kota Jababeka, Marcus Lee.
Merujuk kedudukannya di RITJ, simpul TOD Cikarang-Jababeka akan berada tepat di stasiun MRT. Dalam hal ini, MRT di Jababeka menjadi salah satu bentang moda transportasi yang menghubungkan koridor Barat-Timur Jakarta yakni mulai dari Balaraja di sisi Barat hingga Cikarang Jababeka di sisi Timur. Adapun pada 31 Maret 2022, PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Jababeka Tbk. telah menandatangani nota kesepahaman untuk kerja sama pembangunan fase 3 MRT trase timur—barat (Cikarang—Balaraja) dan pengembangan kawasan berorientasi transit di wilayah Jawa Barat—Bekasi (Jababeka).
Menurut masterplan Kota Jababeka, titik stasiun MRT akan berada tepat di kawasan Correctio Jababeka. “Correctio merupakan suatu kawasan komersial terbaru yang akan menjadi kawasan inkubator teknologi digital, pusat startup, dan tentu saja teknologi industri 4.0 sebagai showcase revolusi industri yang sedang berlangsung saat ini,” ungkap Marcus. Correctio sendiri memiliki tiga pilar utama dalam pengembangannya, yakni Industry 4.0, Society 5.0, dan Transit Oriented Development.
Pengembangan TOD Cikarang-Jababeka yang berpusat di tengah Kota Jababeka diproyeksi tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi wilayah Cikarang, namun juga mampu menghadirkan multiplier effect bagi berbagai kalangan. “Dampak TOD Cikarang-Jababeka akan bisa dirasakan masyarakat, penghuni, pelaku bisnis, dan juga investor kami kedepannya. Dari adanya rencana infrastruktur dalam TOD yakni MRT, juga beberapa sarana publik lainnya yang terhubung langsung dengan kawasan Jababeka, sudah pasti ini akan memberikan benefit bagi banyak pihak,” Marcus menambahkan.
Sebagai langkah lanjutan, Jababeka telah menyiapkan rencana pengembangan kawasan baru yang berfungsi sebagai pusat aktivitas bisnis (CBD), komersial, maupun residensial yang berbasis transportasi untuk menghubungkan kawasan Jababeka Cikarang dengan Jakarta, Bandung dan Tangerang. Lokasinya nanti berada tepat di jantung Kota Jababeka, yang mana pada saat ini sudah berdiri pusat pendidikan bertaraf internasional yakni President University.
Tepat di samping lokasi rencana pengembangan kawasan baru tersebut, telah terdapat pusat kesehatan dan dalam waktu dekat bakal segera hadir pusat perbelanjaan bintang lima yakni Plaza Indonesia Jababeka dan AEON Supermarket. Sementara di sebelahnya telah terdapat lapangan golf internasional seluas kurang lebih 70 hektare yang didesain langsung oleh golfer ternama Nick Faldo. Bernama Jababeka Golf & Country Club, rata-rata pemain golf di sini mencapai 60.000 per tahun, dengan 80% pemain golf yang datang merupakan kalangan ekspatriat dan pebisnis eksekutif.
Ada Klaster Baru Paling Dekat dari Stasiun MRT
Menyoal kepatuhan terhadap prinsip dasar TOD, Jababeka berkomitmen untuk memastikan bahwa komposisi antara residensial, perdagangan, jasa, perkantoran, ruang terbuka, dan ruang publik di Jababeka akan dipertimbangkan dengan cermat. Pengembangan TOD Cikarang-Jababeka juga akan didukung dengan fasilitas pejalan kaki yang memadai, sehingga menjadikannya ramah bagi masyarakat yang bepergian dengan berjalan kaki, sepeda, atau moda transportasi umum.
“Saat ini jalur pejalan kaki cukup lebar terutama di area boulevard, sehingga dapat digunakan juga sebagai jalur sepeda dan joging. Tapi kami berencana meningkatkan jalur pejalan kaki di area jalan sekunder, sehingga akses bagi penghuni dari rumah menuju stasiun MRT lebih nyaman lagi,” terang Marcus.
Adapun seluruh proyek hunian yang ada di Jababeka punya jarak dekat dan akses mudah menuju stasiun MRT. Baik dengan berjalan kaki atau menggunakan sharing ride seperti e-bikes yang telah disediakan. Namun, sambung Marcus, ada satu proyek yang layak ditunggu dan memiliki jarak paling dekat yakni hanya 5 menit dari stasiun MRT.
Klaster anyar tersebut rencananya dirilis dan diperkenalkan kepada publik pada 19 Februari 2024 mendatang. Proyek ini merupakan karya terbaik dari kolaborasi antara Jababeka dengan pengembang kelas satu dari Jepang, Mitsui Fudosan Asia (MFA). Sebagaimana diketahui, MFA punya portofolio proyek yang bisa dijumpai di berbagai negara termasuk Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, India, dan Australia. Berdiri sejak tahun 1981, MFA kini telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk mengembangkan lebih dari 60 proyek terkemuka.
“Proyek landed house ini akan berada di kawasan Sport City Jababeka, letaknya ada sisi timur dari simpul TOD. Ini adalah mega klaster seluas 34 hektare yang telah matang dan menjadi pusat hunian dan komersial terbaru di Jababeka Residence,” Marcus menjelaskan.
Saat ini, mega klaster tersebut telah terbangun dan terisi sepenuhnya dari 3 klaster perumahan yakni Monaco Townhouse, Sevilla Townhouse, dan Rotterdam. Tak hanya hunian tapak, terdapat juga dua pusat komersial yaitu ruko Monaco dan Sevilla, yang serah terimanya telah selesai dan sudah berjalan sejumlah bisnis di dalamnya.
Tak hanya menarik karena kedekatan jaraknya dengan pusat TOD Cikarang-Jababeka, kawasan Sport City juga punya akses langsung menuju Pantura yang terhubung langsung ke Stasiun KRL Cikarang. Tak pelak, lokasi klaster baru ini sangat strategis dan patut diidamkan sebagai hunian maupun ladang bisnis.
“Klaster baru karya Jababeka Residence dan MFA ini sangat layak ditunggu dan dimiliki kaum milenial dan gen Z. Selain harganya terjangkau, kami bangun unit di sini juga bukan hanya sekadar bangun rumah, tapi juga menghadirkan esensi hunian yang nyaman, aman, dan dirancang dengan maksimal,” tutupnya.